Periksa Kondisi Fisik
Langkah pertama adalah memeriksa kondisi fisik laptop. Cari tanda-tanda kerusakan seperti goresan dalam, retak, atau penyok pada bodi, layar, dan engsel. Pastikan layar tidak ada dead pixel dengan menampilkan gambar berwarna hitam dan putih penuh. Jangan lupa cek keyboard dan touchpad untuk memastikan semua tombol dan fungsi bekerja dengan baik.
Cek Kesehatan Baterai
Baterai laptop bekas sewajranya sudah mengalami penurunan performa. Walaupun tips pertama ini tidak praktikal apabila bisa nyalakan laptop dan biarkan hingga penuh, lalu gunakan tanpa charger selama 15-20 menit untuk melihat seberapa cepat daya berkurang. Untuk lebih mudah kamu juga bisa menggunakan perintah powercfg /batteryreport di Command Prompt untuk melihat laporan kesehatan baterai. Jika baterai sudah lemah, pastikan harganya sudah disesuaikan atau cari tahu biaya penggantian baterai baru.
Cek Port dan Konektivitas
Pastikan semua port (USB, HDMI, jack audio, dan port charger) berfungsi dengan baik. Coba colokkan perangkat seperti flashdisk atau headphone untuk memastikan tidak ada masalah. Port yang rusak bisa menyulitkan penggunaan sehari-hari dan membutuhkan biaya perbaikan.
Evaluasi Performa
Nyalakan laptop dan perhatikan kecepatan booting. Buka beberapa aplikasi sekaligus untuk mengetes responsivitasnya. Dengarkan suara kipas dan periksa apakah laptop cepat panas, karena ini bisa menandakan masalah pada sistem pendingin.
Verifikasi Spesifikasi
Pastikan spesifikasi laptop sesuai dengan yang dijanjikan penjual. Gunakan perintah msinfo32 atau dxdiag di Windows untuk melihat detail sistem. Bandingkan dengan spesifikasi resmi model tersebut di internet. Jika ada klaim upgrade komponen (seperti RAM atau SSD), minta bukti pembelian atau faktur.
Periksa Kesehatan Penyimpanan
Gunakan tools seperti CrystalDiskInfo untuk memeriksa kesehatan SSD atau HDD. Jika laptop masih menggunakan HDD, dengarkan suara aneh seperti klik atau dengung yang menandakan kerusakan. Pastikan juga kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan dan bisa diupgrade jika diperlukan.
Pastikan OS Asli dan Teraktivasi
Periksa apakah sistem operasi (OS) yang terinstal asli dan teraktivasi. Buka Settings > System > Activation untuk memastikannya. Jika OS tidak asli, kamu harus membeli lisensi baru, yang berarti tambahan biaya.
Tes Konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth
Pastikan Wi-Fi dan Bluetooth berfungsi dengan baik. Coba sambungkan ke jaringan Wi-Fi 2.4 GHz dan 5 GHz, serta pair-kan perangkat Bluetooth seperti mouse atau headphone.
Cek Webcam dan Mikrofon
Untuk kebutuhan meeting online, pastikan webcam dan mikrofon bekerja dengan baik. Gunakan aplikasi kamera bawaan atau lakukan panggilan Zoom/Skype untuk menguji kualitasnya.
Tes Kualitas Speaker
Putar video atau lagu untuk memastikan speaker menghasilkan suara jernih tanpa distorsi. Jika suara kurang bagus, pastikan harga laptop sudah disesuaikan atau siapkan speaker eksternal.
Pastikan Aksesoris Lengkap
Pastikan charger asli atau pengganti yang berkualitas disertakan. Jika ada, minta juga kemasan asli, manual, atau aksesoris tambahan seperti docking station.
Riset Model Laptop
Cari tahu kelebihan dan kekurangan model laptop tersebut melalui review online. Pastikan laptop masih mendapat dukungan update dari produsen dan komponennya mudah diupgrade atau diperbaiki.
Minta Bukti Pembelian dan Garansi
Minta bukti pembelian untuk memastikan laptop bukan barang curian. Jika masih ada garansi, pastikan bisa dialihkan dan cek sisa masa garansi di website resmi produsen.
Negosiasi Harga
Berdasarkan temuanmu (seperti baterai lemah, HDD lambat, atau speaker kurang bagus), ajukan negosiasi harga. Bandingkan harga dengan laptop sejenis di pasar bekas untuk mendapatkan harga yang wajar.
Verifikasi Identitas Penjual
Pastikan penjual terpercaya dengan menyimpan nomor telepon, email, atau alamatnya. Jika bertemu langsung, pilih tempat umum. Untuk pembelian online, cek rating dan review penjual.