Jadi begini, Realme baru aja meluncurkan smartphone seri baru di China, namanya Realme Neo 7. Kalau sebelumnya ada seri GT Neo, kali ini mereka sengaja buang embel-embel “GT”. apakah seri dengan penamaan "GT" sudah tidak ada atau ada lagi kita belum tau.
Yang jadi poin utama kecanggihan HP ini adalah baterai silikon karbon berkapasitas 7.000 mAh. Angka ini jelas besar, tapi mari kita bongkar. Teknologi silikon karbon memang disebut lebih unggul dibanding lithium biasa karena bisa menampung lebih banyak kapasitas tanpa bikin perangkat jadi tebal. Kedengarannya menarik, kan? Tapi, seberapa jauh efisiensi ini benar-benar terasa dalam penggunaan sehari-hari? Atau, apakah ini hanya gimmick marketing yang ingin menonjolkan angka besar?
Realme juga membekali Neo 7 ini dengan fast charging 80 watt. Ini standar di kelas mid-high sekarang. Kalau dipikir-pikir, fast charging ini solusi untuk menutupi fakta bahwa baterai besar juga butuh waktu lebih lama untuk diisi penuh. Jadi, teknologi ini terasa lebih seperti keharusan daripada fitur unggulan.
Lalu, performanya mengandalkan chipset Mediatek Dimensity 9300 Plus dengan clock speed hingga 3,4 GHz. Kedengarannya mengesankan, mungkin saat ini clock speed sebesar itu di HP masih overkill tapi bagusnya bisa jadi future proofing penggunanya 3-4 tahun kedepan
Di sektor RAM dan penyimpanan, pilihannya cukup oke: 12 GB/256 GB dan 16 GB/1 TB. Tapi di sini juga muncul pertanyaan: berapa banyak dari kita yang benar-benar butuh kapasitas 1 TB di ponsel? Atau apakah ini hanya untuk angka “wow” tanpa aplikasi nyata bagi mayoritas pengguna?

Lanjut ke layar. Realme menggunakan 8T LTPO OLED ukuran 6,78 inci dengan refresh rate 120 Hz dan tingkat kecerahan hingga 6.000 nit. Jujur saja, spesifikasi ini standar di kelas menengah atas. Refresh rate tinggi? Oke, bagus untuk scrolling mulus. Tapi, tingkat kecerahan 6.000 nit? Kedengarannya overkill kecuali kamu tinggal di bawah matahari langsung setiap hari.
Di bagian kamera, ada dua lensa belakang: kamera utama Sony IMX882 50 MP dan ultrawide 8 MP. Untuk selfie, ada kamera depan 16 MP. Kamera utamanya cukup menjanjikan, tapi hanya dua lensa? Seri kompetitor di kelas yang sama sudah bermain dengan tiga hingga empat lensa. Apa ini tanda Realme mengurangi biaya?
Fitur lainnya juga standar: Android 15, Realme UI 6.0, WiFi 7, Bluetooth 5.4, NFC, dan sistem pendingin besar. Tapi, apakah ini benar-benar memberi nilai tambah atau hanya sekadar checklist fitur?
Di China, harga ponsel ini mulai dari 2.199 yuan (sekitar Rp 4,8 juta) hingga 3.299 yuan (sekitar Rp 7,2 juta). Di atas kertas, harga ini tampak masuk akal, tapi apakah ini benar-benar worth it dibandingkan kompetitor seperti Xiaomi atau bahkan iQOO?
Area | Specification |
---|---|
Network | GSM / HSPA /LTE/ 5G |
Dimension | 162.6 x 76.4 x 8.6 mm (6.40 x 3.01 x 0.34 in) |
Weight | 213 g |
SIM | Nano-SIM + Nano-SIM |
Durability Certification | IP68/IP69 dust/water resistant (up to 1.5m for 30 min) |
Display | LTPO AMOLED, 1B colors, 120Hz, HDR, 1600 nits (HBM), 6000 nits (peak) |
Display Ratio | 6.78 inches, 111.7 cm2 (~90.0% screen-to-body ratio) |
Resoultion | 1264 x 2780 pixels (~450 ppi density) |
Display Protection | Crystal Armor glass |
Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass |
NFC | Yes |
USB | USB Type-C 2.0 |
Battery | Si/C Li-Ion 7000 mAh |
Charging | 80W wired |
Wireless Charging | No |
Main Camera | 50 MP, f/1.9, 26mm (wide), 1/1.95", PDAF, OIS 8 MP, f/2.2, 16mm, 112˚ (ultrawide), 1/4.0", 1.12µm |
Main Video | 4K@30/60fps, 1080p@30/60/120fps |
Selfie Camera | 16 MP, f/2.4, 23mm (wide) |
Selfie Video | 1080p@30fps |